Selasa, 23 April 2013

ASKEP GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER


ASKEP GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER



  1. INFARK MIOKARD AKUT
Infark miokard akut adalah kematian /nekrosis jaringan otot jantung disebabkan oleh terhentinyaaliran darah koroner.

Faktor- factor risiko .
Terdapat beberapa factor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya ateroskelerosis koroner. Faktor risiko dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
            1.Faktor yang dapat dirubah

                Ada 4 faktor risiko biologis yang tidak dapat dirubah yaitu:
a.Usia
Kerentanan terhadap ateroskelerosis koroner meningkat dengan bertambahnya       usia. Penyakit arteri koroner ini  jarang terjadi sebelum usia 40 tahun. Tapi hubungan antaran usia dengan timbulnya penyakit mungkin mencerminkan lama pemaparan yang lebih panjang terhadap factor-faktor aterogenik.
b.Jenis kelamin                                                                                                                                             Wanita relaif lebih kebal terhadap penyakit ini sampai usia setelah menopause                     dan kemudian menjadi sama rentannya dengan pria setelah menopause.Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya iminitas wanita  pada usia wanita sebelum menopause.
c.Ras
Orang Amerika dan Afrika lebih rentan terhadap ateroskelerosisdari pada orang kulit putih.
               d. Genetik
                   Riwayat keluarga yang positif erhadap penyakit jantung koroner (yaitu, saudara
       atau orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun)meningkatkan kemungkinan timbulnya ateroskelerosis premature. Besarnya pengaruh genetic dan lingkungan masih belum diketahui. Komonen genetic dapat dikaitkan pada beberapa bentuk ateroskelerosis yang nyata, atau yang cepat perkembangannya, seperti pada gangguan lipid familial.Tetapi riwayat keluarga dapat pula mencerminmkan komponen lingkungan yang kuat, seperti misalnya gaya hidup yang menimbulkan stress atau obesitas.

2. Faktor Risiko yang dapat dirubah
    Faktor risiko yang dapat dirubah terdiri dari :
    a. Hiperlipidemia
 Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesteros dan atau trigliserida serum diatas               batas normal  .
 Peningkatan kolesterol diatas 180 mg/dl akan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner  , dan peningkatan risiko ini akan meningkat lebih cepat terjadi bila kadarnya melebihi 240 mg/ dl . Peningkatan kolesterol LDL dihubungkan dengan mmeningkatnya risiko penyakkit arteri koroner, sedangkan kadar kolesterol HDL yang tinggi berperan sebagai  factor pelindung terhadap penyakit ini , sedangkan kadar LDL yang rendqah ternyata bersifat aterogenik                                            
              
a.       Hipertensi
Peningkatan tekanan darah sistolik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri , akibatnya beban kerja jantung bertambah sehingga mengakibatkan hipertropi ventrikel , yang merupakan konpensasi jantung untuk meningkatkan kekuatan kontraksinya. Akan tetapi kemampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertropi kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan gagal jantung. Bila ateroskelorosis berlanjut maka suplai oksigen miokard berkurang ,sementara kebutuhan miokard akan oksigen yang meningkatkan akibat hipertropi  ventrikel dan meningkatnya beban kerja jangtungakibatnya menyebabkan angina atau infark miokard.
b.      Merokok
Risiko merokok tergantung pada jumlah rokok yang diisap perhari, dan tidak pada lamanya merokok. Seorang perokok lebih dari satu bungkus / hari menjadi 2X lebih rentan  daripada yang tidak merokok.Yang diduga menjadi penyebab adalah pengaruh nikotin terhadap pelepasan katekolamin oleh saraf otonom.
c.       Penyakit Diabetes Melitus
Penyakit diabetes mellitus cenderung memiliki prevalensi ateroslekerosis yang lebih tinggi. Mekanisme sampai sekarang belum dapat dipastikan tetapi mungkin yang menjadi penyebab adalah kelainan metabolisme lemak atau predisposisi terhadap degenerasi vaskuler yang berkaitan dengan gangguan toleransi terhadap glukosa.
d.      Gaya hidup yang kurang bergerak.
Cara hidup kurang gerak berperan pada timbulnya penyakit jantung koroner.
e.       Stres psikologik
Stress menyebabkan peningkatan katekolamin yang bersifat aterogenik serta mempercepat serangan jantung.
f.       Tipe kepribadian
Pola tingkalaku tipe A memiliki hubungan dengan proses ateroskelerosis Kepribadian yang termasuk dalam tipe A adalah mereka yang memperlihatkan persaingan yang kuat , ambisius , agre4sif dan merasa diburu waktu.

 PATOFISIOLOGI
             Ada tiga (tiga) hal utama penyebab terjadinya infark miokard akut, yaitu aterosklerosis (penyempitan), trompus baru (penyumbatan) dan spasme dari arteri koroner.

1.Aterosklrosis :
               Ateroklerosis pembuluh koroner disebabkan oleh penimbunan lipid dan jaringan fibrosa , sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah . Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meninmgkat dan membahayakan aliaran darah miokardium. Bila penyakit ini semakin lanjut maka penyempitan lumen akan diikuti perrubahan vskuler yang mengurangi kemampuan pembuluh darahuntuk melebar , sehingga mempengaruhi keseuimbangan antara suplai dan kebutuhan  oksigen miokardium distal dari lesi.
            Meskipun penyempitan berlangsung progresif dan kemampuan vaskuler untuk memberikan respon juga berkurang , manifestasi klinik belum tampak sampai proses aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut. Lesi yang bermakna secara klinis dapat mengakibatkan iskemik dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari 70 % lumen pembuluh darah.
 
2. Trombus
             Terjadinya thrombus disebqabkan oleh rupture plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan thrombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya infark tergantung pada daerah  yang oklusi dan aliran darah kolateral..

3. Spasme
              Spasme/ vasokontriksi koroner dapat disebabkan oleh rangsangan adrenergic, rangsangan dingin atai kokain.Spasme arteri kloroner dengan plak ateroskelerotik akan meningkatkan tekanan di dalam plak , mengakibatkan pecahnya plak dan terjadi thrombus.


MANIFESTASI KLINIK

Manifestasiklinik  pada infark miokard akut adalah nyeri dada hebat pada daerah retrosternal kiri, tidak terlokalisir atau tidak dapat ditunjukkan dengan jari.Rasa nyeri seperti terbakar , tertimpa beban berat , tertindih, diremas-remas, lamanya lebih dari 30 menit , terus menerus, tidak hilang dengan istirahat, maupun dengan pemberian nitrat. Nyeri dada dapat menjalar ke lengan kiri punggung, leher, rahang dan epigastrium, disertai dengan mual, muntah dan keringat dingin.

PEMERIKSAAAN PENUNJANG

Selain keluhan nyeri dada khas infark maka untuk memastikan diagnosis infark miokard akut duiperlukan pemeriksaan penunjang, yaitu Laboratorium dan Elektrokardigram.

1.Pemeriksaan Laboratorium
   Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan dari lekosit, Enzim darah( CK, CKMB), Troponim T, SGOT/SGPT dan LDL.
Enzim CK,CKMB merningkat 6 jam setelah infark , mencapai puncak pada 18 – 24 jam dann kembali normal setelah 72 jam.
SGOT/ SGPT meningkat dalam 12 jam setelah infark dan normal setelah 24 – 26 jam, kembali normal pada hari ke 3 sampai hari ke 5.

2. Pemeriksdaan Elektrokardiogram
 Adanya kematian jaringan miokard akan menyebabkan perubahan benuk gambaran elektrokardiografi secara berevolusi.
Gambaran yang khas yaitu terdapat ST elevasi diikuti gelombang Q patologis dan ST Elevasi yang kemudian menjadi Gelombang T inverted.



EKG NORMAL                  EKG IMA                               EKG SUB AKUT


Perubahan yang timbul pada sandapan rekaman EKG memperlihatkan lokasi terjadinya infark miokard, yaitu:
-          Infark Anterior        : Sandapan V1 – V4
-          Infark Inferior          : Sandapan II, III, aVF
-          Infark Lateral           : Sandapan I, aVL, V5, V6.
Diagnosa infark miokard dapat ditegakkan bila memenuhi 2 dari 3 kriteria dibawah ini :
-          Nyeri dada khas infark miokard ,lebih dari 30 menit.
-          Gambaran EKG dan evolusinya yang khas IMA
-          Gambaran laboraorium : peningkatan enzim CK, CKMB 2 kali dari normal.


MASALAH KEPERAWEATAN YANG MUNGKIN TIMBUL

  1. Gangguan perfusi jaringan miokard b/d suplai dan dimand tidak adekuat akibat penyempitan koroner.
  2. Nyeri dada b/d tidak adekuatnya perfusi otot jantung akibat penyempitan arteri koroner.
  3. Intoleransi aktivitas b/d ketidaksimbangan sumplai dan dimand miokard.
  4. Cemas b/d perasaan takut akan kematian dan serangan berulang.
  5. Kurang pengetahuan tentang penyakit
  6. Resiko penurunan curah jantung b/d disritmia.





PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan infark miokard akut dapat dibagi atas beberapa aspek aspek yaitu:

           1.Monitoring tanda- tanda vital dan kemungkinan adanya disritmia yang mengancam jiwa
           2.Memberikan oksigen guna mencukupi kebutuhan akan oksigen di jaringan.

           3. Pembatasan   aktifitas fisik  dan menghilangkan nyeri.
a.       Tirah baring
b.      Posisi yang nyaman
c.       Tehnik relaksasi dan distaksi

          4.Obat-obatan
a.       Golongan nitrogliserin
b.      Golongan narkotik
c.       Golongan penghambat beta adrenergic.
d.      Trombolitik terapi.
e.       Laksantive
f.       Sedative.
         5.Psikososial
Pada umumnya pasien dengan infark miokard akut akan mengalami reaksi Denial, emosi, stress, cemas dan rasa takut, yang hebat . Hal ini akan memperberat kondisi pasien karena akan menuingkatkan konsumsi oksigen miokard, sehingga diperlukan intervensi yang memberikan dorongan psikososial yaitu :
a.       Komunikasi terapeuttik
b.      Membina hubungan saling percaya
c.       Menunjukkan sikap siap membantu
d.      Mendampingi pasien saat nyeri dada.
e.       Menciptakan lingkungan tenang
f.       Memberikan informasi sederhana tentang tujuan dari seiap tindakan

          6.Diet
Puasa selama 8 jam sejak serangan , kemudian dilanjutkan dengan makanan cair dan selanjutnya diet makanan lunak.
           7.Pendidikan dan penyuluhan kesehatan
           8. Monitoring kemungkinan adanya efek samping dari tindakan/pengobatan.

         


KOMPLIKASI IMA
            Komplikasi yang mungkin timbul pada pasien dengan IMA antara lain :
a.       Disritmia
b.      Gagal jantung
c.       Syok kardiogenik
d.      Tromboemboli
e.       Ruptur septum
f.       Kematian mendadak

  1. DISRITMIA

1.      Pengertian
Disritmia adalah gangguan pembentukan atau penyaluran impuls listrik jantung                                             Sehingga irama jantung menjadi tidak normal.

2.      Faktor pencetus disritmia

a.       Hipoksia miokard
b.      Iskemik miokard
c.       Sitimulasi simpatis
d.      Obat-obatan
e.       Gangguan elektrolit
f.       Pembesaran jantung.
3.      Manifestasi klinik

Kebanyakan manifestasi klinim tidak disadari oleh klien , dan terdeteksi saat rasa tidak nyaman seperti palpitasi, atau adanya denyut jantung yang cepat,denut jantung yang tidak teratur.
Keadaan ini tidakberbahaya selama tidak mengganggu hemodinamik.
Hal ini dikarenakan pasokan darah yang mengandungf nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jaringan tidak mencukupi sehingga aktivitas metabolisme jaringan terganggu.
Penmpilan klinis klien dengan disrimia :
a.       Anxietas
b.      Gelisah
c.       Cepat lelah
d.      Palpitasi
e.       Nyeri dada
f.       Vertigo, syincope
g.      Kejang
h.      Nyeri dada
4.      Diagnostik Disritmia

Diagnostik disritmia dipastikan dengan melakukan pemeriksaan sebagai berikut
1.Elektrokardiogram
2.holter
3. Elektrofisiologi.
            5. Tipe Dasar Disritmia

                Ada 4 tipe dasar disritmia :
a.       Aktifitas listrik mengikuti jalur konduksi normal tetapi bermassalah pada frekuensi denyut jantung ( terlalu cepat atau lambat).
b.      Aktifitas listri keluar dari tempat diluar jalur normal( irama  ektopik).Jika impuls listrikdatang dari atrium disebut disritmia atrium, dan bila datang dari lokasi di aas ventrikel disebut supraventrikuler, sedang kalau dari ventrikel disebut disritmia ventrikuler.
c.       Aktifitas listrik mlalui jalur normal etapi mengalami hambatan atau terblokir di sinus node ,di Av node atau diberkas hiss.
d.      Aktifitas listrik mengikuti jalur konduksi lain melalui jalan pintas sehingga impuls lebih cepat sampai ke ventrikel.
5.      Jenis-jenis Disritmia


n  DISRITMIA
n  Pengertian.
n              Disritmia adalah gangguan     irama jantung,berupa gangguan          pembentukan inpuls atau
n              gangguan pengantaran inpuls atau kombinasi keduanya.
Faktor-faktor pencetus
  1. Hipoksia
  2. Iskemia atau Infark
  3. Stimulus simpatis
  4. Obat-obatan
  5. Gangguan elektrolit
  6. Hipertropi jantung
Manifestasi klinik
n   Cemas
n   Gelisah
n   Cepat lelah
n   Palpitasi
n   Nyeri dada
n   Vertigo, syncope
n   Sesak nafas
n   Hipoperfusi
Diagnostik Disritmia
l   Elektro Kardiogran
l   Halter
l   Elektrofisiologi
n  JENIS-JENIS DISRITMIA
1.      Bradikardi Sinus
Description: gel T
n   Penyebab
         Stimulasi vagal
         Intoksikasi digilalis
         Peningkatan TIK
         Infark Miokard
n   Efek Bradikardi
         Sincope
         Angina
         Disritmia ektopik
n   Tindakan
         Cegah stimulasi vagal
         Hindari obat digitalis
         Berikan atropin
2.      Sinus Takhikardi

Description: sinus taki
Penyebab
Ø   Demam
Ø   Hipovolemia
Ø   Anemia
Ø   Syok
Ø   Latihan
Ø   CHF
Ø   Nyeri
Ø   Hipermetabolisme
Ø   Hipertirdid
Efek :
u  Singkop
u  Hipotensi
u  Odema paru
Tindakan :
u  Hilangkan penyebab
u  Propranolal
3.      Paroxismal atrial takhikardi

Description: takardia atrium
Penyebab :
p   Emosi
p   Kafein
p   Alkohol
p   Kelelahan
Efek :
p   Angina
p   Gagal jantung
Tindakan
ü   Massage karotis
ü   Digitalis
ü   Propranolal
ü   Verapamil
ü   Kardioversi
4. Flutter atrium
Description: flutter atrium
Penyebab
l   Kelainan katub nutralis
l   Hipertiroide
Efek
l   Tidak terlalu pengaruh pada hemodinamik
Tindakan
l   Digitalis         
5. Fibrilasi atrium
Description: fibrasi atrium
Penyebab
n  Penyakit jantung ateroskalerosis
n  Penyakit katub
n  Gagal jantung
n  Tirotoksikasis
n  Corpulmonale
Efek
n  Trambo emboli
n  Gagal jantung
Tindakan
n  Digitalis
n  Quinidin
n  Terapi anti koagulan
6. Ventrikel Extrasystal (PVC)
Description: ekstrasistole ventrikel 3
Penyebab :
Ø   Keracunan digitalis
Ø   Hipoxia
Ø   Hipokalemia
Ø   Demam
Ø   Asidosis
Efek
Ø   Palpitasi
Ø   Prekursor takhikardi ventrikel
Tindakan
Ø   Koreksi penyebab
Ø   Drips lidokain 2 mg/menit
7. Takhikardi ventrikel
Description: takikardia ventrikel
Penyebab
n  Peningkatan iritabilitas miokard
n  Penyakit koroner
Efek
n  Penurunan curah jantung
n  Dekompensasi kardis
Tindakan
n  Koreksi penyebab
n  Obat anti aritmia
n  Defibrilisi bila tidak ada nadi
n  Kardioversi untuk yang ada nadi teraba
8. Fibrilasi ventrikel
Description: fibrasi ventrikel
Penyebab
n  Penyakit arteri koroner
n  Biasanya merupakan lanjutan dari Disritmia
   ventrikel yang lain
Efek
n  Penurunan curah jantung
Tindakan
n  Resusitasi
n  Defibrilasi
9. Total AV Blok (Blok Derajat)
Penyebab
ü   Intoksikasi digitalis
ü   Miokard Infark
Efek
ü   Penurunan perfusi ke organ vital
Tindakan
ü   Temporary Pace Maker
ü   Permanen Pace Maker
ü   Stop digitalis
10. Supraventrikuler takhikardi
Description: 003
Penyebab
p   Tembakau
p   Kafein
p   Alkohol
Efek
p   Penurunan curah jantung
p   Dekompensasi
Tindakan
p   Massage Karotis
p   Digitalis
p   Kardioversi
n  Askep Disritmia
Pengkajian
l  Riwayat kesehatan
l  Pemeriksaan fisik
l  Pengkajian Psikososial
l  Fokus utama Disritmia dan efeknya
Riwayat kesehatan
l  Synkope
l  Pusing
l  Kelelahan
l  Nyeri dada
l  Palpitasi
l  Sesak nafas
Pengkajian fisik
Ø  Tanda-tanda penurunan CO
         Kulit : Dingin, Basah, Pucat
Ø  Frekuensi dan irama nadi
Ø  Auskultasi bunyi jantung
Ø  Tekanan darah
Ø  Frekuensi nafas dan pola nafas
Ø  Retensi cairan
         Peningkatan CVP
         Distensi Vena jugularis
         Odema
n   
n  Diagnosa Keperawatan
   1. Kecemasan  berhubungan dengan           kurangnya pengetahuan
             2. Nyeri dada berhubungan dengan   nenurunnya suplay oksigen ke otot     jantung.
    3. Gangguan perfusi jaringan                                  berhubungan dengan penurunan curah           jantung.
Pengkajian Psikososial
Ø  Respon Psikologis
Intervensi
  1. Mengurangi kecemasan
  2. Mangatasi nyeri
  3. Penyuluhan
  4. Monitoring dan penatalaksanaan komplikasi









6.      Diagnosa keperawatan dengan Disritmia

Menekankan pada analisa akibat yang ditimbulkan oleh gangguan listrik maka jantung tidak dapat memompa secara adekut yang menghasilkan kardiak aout put yang memadai.
Jika tidak diangani dengaan baik dan berlangsung lama maka akan menyebabkab kerusakan aorgan tubuh.
Perubahan dan keajaman dalam menganalisa manifestasi klinik dan pembacaan EKG menjadi hal yang pentuing dalam penanganan Disritmia.
Dignosa keperawtan yang mungkin timbul pada disritmia adalah :
a.       Penurunan curah jantung b/ d gangguan sistim listrik jantung
b.      Gangguan perfusi jaringan tubuh b/ d penurunan curah jantung.
c.       Cemas b/d rasa takut.
7.      Penanganan Disrimia

a.       Pemantauan Gambaran elektrokardiografi
b.      Pemantauan status hemodinamik
c.       Massase karotis
d.      Pemberian obat anti disritmia
e.       Pemasangan alat pacu jantung sementara
f.       Memberikan kejut listrik ( DC SYOK)
g.      Kompresi jantung luar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar