SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik : Tuberkulosis
Paru
Pokok
Bahasan :
Pencegahan Tuberkulosis Paru
Sasaran : Masyarakat
Hari/tanggal
: Rabu, 15 Januari
2014
Waktu
: 09.00-10.00 wib ( 1x 60 menit)
Tempat
: Balai desa
A. Tujuan
1.
Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta dapat mengetahui
tentang penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit
TB Paru sehingga dapat menjaga
kesehatan dan lingkungan sekitar.
2.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:
1.
Memahami pengertian Tubercuolosis Paru
2.
Mengetahui penyebab Tuberkulosis
Paru
3.
Mengetahui gejala-gejala Tubercuolosis Paru
4.
Mengetahui cara penularan Tubercuolosis Paru
5.
Mengetahui pencegahan Tubercuolosis
Paru
6.
Mengetahui pengobatan Tubercuolosis
Paru
B. Metode
Ceramah, Tanya
jawab
C. Media
Leaflet, poster
D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Peserta
|
Waktu
|
1.
|
Kegiatan membuka penuluhan
a.
Mengucap
salam
b.
Memperkenalkan
diri.
c.
Menggali
pengetahuan tentang tuberculosis paru
d.
Menjelaskan
tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan materi penyuluhan yang akan
disampaikan.
|
a.
Menjawab
salam.
b.
Mengenal petugas
penyuluhan.
c.
Mengemukakan
pendapat sesuai dengan apa yang diketahui.
d.
Menyimak
dengan seksama.
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan inti
a.
Menjelaskan
pengertian tuberkulosis paru.
b.
Menjelaskan
penyebab Tuberkulosis
c.
Menyebutkan
gejala-gejala tuberkulosis paru.
d.
Meneyebutkan
cara penularan Tuberkulosis Paru
e.
Menyebutkan
pengobatan tuberkulosis paru.
f.
Menyebutkan
cara pencegahan tuberkulosis paru.
g.
Mendemonstrasikan
cara pencegahan tuberkulosis paru.
h.
Memberikan
reinforcemen positif atas jawaban masyarakat.
|
a.
Mendengar
dengan seksama.
b.
Menyimak
dengan seksama.
c.
Masyarakat
mendengarkan penjelasan.
d.
Masyarakat
menyimak penjelasan.
e.
Menerima
reinforcemen diberikan.
|
40 menit
|
3.
|
Kegiatan menutup penyuluhan
a.
Mengajukan
pertanyaan.
b.
Mengucapkan
salam penutup.
|
a.
Masyarakat
menjawab pertanyaan yang diberikan.
b.
Menjawab
salam.
|
10 menit
|
F. Evaluasi
Masyarakat tahu dan memahami apa yang di sampaikan
sehingga dapat :
1. Menjelaskan tentang Tuberkulosis Paru
2. Menjelaskan penyebab Tuberkulosis Paru
3. Menjelaskan gejala-gejala Tuberkulosis Paru
4. Menjelaskan cara penularan Tuberkulosis Paru
5. Menjelaskan pengobatan Tuberkulosis Paru
6. Menjelaskan pencegahan Tuberkulosis Paru
LAMPIRAN
TUBERKULOSIS
PARU
1.
Pengertian
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang terutama menyerang paru. Tuberculosis
paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium
tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bagian bawah
yang sebagian besar basil tuberculosis masuk kedalam jaringan paru melalui
airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai fokus
primer dari ghon.
Penyakit
TBC atau yang biasa dikenal dengan batuk berdarah merupakan suatu penyakit
infeksi kronis/menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan
jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih
banyak menyerang pada usia produktif yang berkisar antara usia 15-35 tahun.
2.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia dan fisik. Selain itu kuman
ini juga bersifat aerob yang menyukai daerah dengan banyak oksigen, dan daerah
yang memiliki kandungan oksigen yang tinggi yaitu apical/ apeks paru. Daerah
ini menjadi predileksi pada penyakit tuberculosis.
3.
Gejala-gejala
Tuberkulisis merupakan penyakit yang
mempunyai banayk kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala
umum seperti lemag dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak
jelas sehingga sering diabaikan bahkan kadang-kadang asimptomatik.
Gejala
TB paru dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Gejala
respiratorik :
Ø Batuk
: gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering
dikeluhkan. Mula-mula tidak bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan
bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
Ø Batuk
darah : darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa
garis atau bercak bercak darah, gupalan darah atau darah segar dalam jumlah
sangat banyak. Batuk darah tejasi karena pembuluh darah.
Ø Sesak
napas : gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim pru sudah luas atau karena
ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan
lain-lain
Ø Nyeri
dada : Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri
pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura
terkena.
2. Gejala
sistemik
a. Demam
Merupakan gejala yang sering
dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influenza, hilang
timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan
makin pendek.
b. Gejala sistemik lain
Gejala
sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta
malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan
tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat
juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
Gejala umum
Tuberkulosis Paru antara lain :
Gejala
yang muncul bagi seseorang yang mengidap penyakit TBC adalah :
1. Batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
2. Mudah
mengalami demam dengan demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsug lama.
3. Sering
berkeringat pada malam hari.
4. Gampang
terkena influenza dan
bersifat hilang timbul.
5. Menurunnya
nafsu makan dan berat badan.
6. Perasaan
lemah, lesuh & tidak enak (malaise).
4.
Cara
penularan
Tuberculosis ditularkan dari orang
ke orang oleh transmisi melalui udara, individu yang terinfeksi, melalui
berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet.
Individu
yang beresiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah :
1. Mereka
yang kontak dengan seseoarang yang mempunyai TB aktif.
2. Individu
yang tinggal di daerah perumahan substandard kumuh
3. Resiko
tertular TB tergantng pada banyaknay organism yang terdapat di udara.
4. Setiap
individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat misalnya tunawisma tahanan
etnik dan ras minoritas terutama anak-anak dibawah usia 15 tahun dan dewasa
muda antara yang berusia 15-44 tahun.
5. Setiap
individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya misalnya diabetes,
gagal ginjal kronis, sillikosis, dan penyimpanan gizi.
6. Petugas
kesehatan
5.
Pengobatan
Tujuan
pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga mencegah
kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan
mata rantai penularan.
Pengobatan
tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase
lanjutan (4-7 bulan). Panduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat
tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah
Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat
tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam
Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.
Untuk
keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan
lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik,
hapusan dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman
tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed
Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri
dari lima komponen yaitu:
Adanya
komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam penanggulangan TB.
1. Diagnosis TB melalui pemeriksaan
dahak secara mikroskopik langsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti
pemeriksaan radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang
memiliki sarana tersebut.
2. Pengobatan TB dengan paduan OAT
jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO)
khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.
3. Kesinambungan ketersediaan paduan
OAT jangka pendek yang cukup.
4. Pencatatan dan pelaporan yang baku.
6. Pencegahan
Mencegah penyakit tentunya akan
lebih baik dari pada mengobati. Dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga
lingkungan yang sehat merupakan kunci agar kita terhindar dari berbagai macam
penyakit tak terkecuali dengan penyakit TBC.
Untuk itu sangat perlu menjaga lingkungan sehat seperti pengaturan
syarat-syarat rumah yang sehat diantaranya luas bangunan rumah, ventilasi,
pencahayaan dengan jumlah anggota keluarga, kebesihan lingkungan tempat
tinggal.
Melalui pemberdayaan keluarga sehingga anggota
rumah tangga yang lain dapat turut serta dan berperan dalam melakukan pengawaan
terhadap si pendrita dalam minum obat. Sehingga tingkat kepatuhan penderita
dalam minum obat sesuai dengan petunjuk medis.
Langkah-langkah
pencegahan untuk meminimalisir penyebab penyakit Tuberculosis adalah sebagai berikut :
1. Tidak
meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang terkena sinar
matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah.
2. Menutup
mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin.
3. Jemur
tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bila
terkena sinar matahari.
4. Jaga
kesehatan badan supaya system imun senantiasa terjada dan kuat.
5. Meningkatkan
daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi.
6. Hindari
melakukan hal-hal yang dapat
melemahkan system imunitas (system kekebalan tubuh), seperti begadang dan
kurang istirahat.
7. Jaga
jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC.
8. Olahraga
teratur untuk membantu menyehatkan tu uh.
9. Lakukan
imunitas pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC-tuberkolosis.
Berikut ini beberapa alternative obat tradisional
penyakit TBC adalah :
1. Siapkan bahan-bahan berikut:
·
Bunga melati
kering 10 biji
·
Daun sembung 5
lembar
·
Akar alang-alang
10 helai
·
Garam dapur
secukupnya
Cara mengolah
dan mengkonsumsi:
·
Cuci sampai
bersih kesemua bahan ramuan tersebut
·
Rebus dengan
volume air 1 liter hingga airnya berkurang menjadi ½ liter
·
Saring ambil
airnya
·
Minum air ramuan
tersebut 2 kali sehari dengan dosis sekali munim ¼ gelas
2. Siapkan bahan-bahan berikut:
·
Kulit pohon
papaya 100 gram
·
Babakan pule 150
gram
·
Pegagan 15 gram
·
Babakan semboja
150 gram
·
Kencur 50 gram
Cara mengolah
dan mengkonsumsi :
·
Semua bahan
ramuan tersebut cuci sampai bersih
·
Tumbuk sampai
halus
·
Rebus ramuan
yang sudah ditumbuk halus dengan volume air 2 liter sampai airnya berkurang
menjadi 1 liter.
·
Saring ambil
airnya.
·
Minum sampai
habis air ramuan tersebut selama dua hari
·
Bila habis buat
lagi ramuan tersebut, hingga penyakit TBC yang diderita sembuh.
3. Daun sirsak
4. Kulit manggis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar