Tugas : Keparawatan Maternitas II
Dosen : Suhartatik S.kep, Ns
PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DI
SUSUN OLEH:
KELOMPOK
IV
NAMA-NAMA
ANGGOTA KELOMPOK IV :
1. Ade
irmawati badjo NH 01.10.0
2. Agus NH
O1.10.014
3. Agustan NH O1.10.015
4. Amiruddin NH 01.10.026
5. Amrullah NH 01.10.027
6. Andi
Baso NH
01.10.0
7. Andi
Maryam Sari NH 01.10.0
8. Andi
Nalarati Yunus NH O1.10.040
9. Andi
Nurul Khaerati R. NH O1.10.041
10. Ansar NH
01.10.0
11. Apliana Magdalena NH 01.10.0
12. Ariati Usemahu NH
01.10.0
13. Arman Hasni NH
01.10.0
14. Asmawati NH
01. 10. 067
15. Asnawia Badrun NH
01.10.0
16. Ayu Astri NH
01.10.0
17. Ayub Benni NH
01.10.0
18. Dea Lukita NH
01.10.0
19. Devy Paseran NH
01.10.0
20.Dewi Asri Kaledar NH 01.10.0
21. Dian Maya Sari NH
01.10.0
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji
syujur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Persalinan
dengan Ekstraksi Vakum” ini dengan baik.terima kasih kami
ucapkan pada dosen pembimbing, serta seluruh pihak yang telah memberikan
bantuannya dalam terselesainya makalah kami.
Kami
harapkan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
Akhir
kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak.
Terima kasih.
Makassar,oktober 2013
penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
Daftar
isi
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
B. Tujuan
BAB
II : PEMBAHASAAN
A. Defenisi dari ekstraksi vakum
B. Alat- alat ekstraksi vakum
C. Indikasi
D. Kontraindikasi
E. Syarat-syarat ekstraksi vakum
F. Prosedur dari ekstraksi vakum
G. Hal-hal yang harus diperhatikan dari
ekstraksi vakum
H. Keuntungan
I. Kerugian
J. Kegagalan
K. Penyebab kegagalan
L. Komplikasi
BAB
III : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Melahirkan merupakan sesuatu yang di tunggu seseorang yang
sedang hamil, banyak ditemukan proses persalinan yang lama pada ibu hamil saat
melahirkan. Keadaan ini sangat menyiksa ibu dan beresiko pada kematian bayi.
Permasalahan ini bisa diatasi dengan muncunya alat yang dapat mempercepat
proses persalinan yaitu dengan Vacum..
Selama berabad-abad berbagai alat yang mempunyai rancangan
mirip klem telah digunakan untuk membantu kelahiran janin, namun selama 300
tahun telah berkembang ide yang memanfaatkan prinsip traksi bantuan vacuum
sebagai suatu metode yang membantu usaha ekspulsi dari ibu.konsep ini berawal
dari penggunaan vacum untuk reduksi fraktur depresi kranium pada awal 1600 an.
Tanpa memperhatikan desain cawan vacum, pemeliharaan terpenting adalah
keberhasilan memelihara kevacuman.
Usaha-usaha untuk menggunakan pengisap pada kulit kepala
janin sebagai cara untuk melakukan traksi pada kepala sudah di adakan sejak
tahun 1706. Alat pertama yang berhasil baik dibuat oleh Malmstrom pada tahun
1954 dan modifikasinya yang sekarang digunakan dan di kembangkan pada tahun
1957.
Alatnya yang modern terdiri atas mangkok logam dengan empat
ukuran diameter 0,40, 50, dan 60 cm. diameter terbesar ada did lama interior
mangkok. Selang karet menghubungkan mangkok dengan pompa pengisap. Terdapat
rantai untuk melakukan traksi pada mangkok. Kulit kepala terhisap ke dalam menkok dan terbentuklah
mangkok caput succedaneum buatan. Cincin kehitaman membekas setelah mangkok
dilepas, ini akan hilang pada bayi meninggalkan rumah sakit.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui defenisi dari
ekstraksi vakum
2. Untuk mengetahui dari alat- alat ekstraksi vakum
3. Untuk mengetahui indikasi dan
kontraindikasi dari ekstraksi vakum
4. Untuk mengetahui syarat-syarat
ekstraksi vakum
5. Untuk mengetahui prosedur dari
ekstraksi vakum
6. Untuk mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikan dari ekstraksi vakum
7. Untuk mengetahui keuntungan dan
kerugian dari ekstraksi vakum
8. Untuk mengetahui kegagalan dan
penyebab kegagalan dari ekstraksi vakum
9. Untuk mengetahui komplikasi dari
ekstraksi vakum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
·
Ekstraksi
Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vacum) di kepalanya.( Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )
·
Ekstraksi
Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (
Maternal dan Neonatal ; 495 )
·
Ekstraksi
Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan
alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. ( Sarwono ; Ilmu
Kebidanan ; 831 )
·
Ekstraksi
Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat
persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. ( Standar
Pelayanan Kebidanan ; 60 )
·
Vacuum
is an operation for the delivery of the fetal head from the mother by use of a
vacuum extractor applied to the fetal scalp on presence of maternal effort
(Hughes).
·
Ekstraktor
vakum adalah suatu instrumen obstetrik untuk melahirkan bayi.
·
Aplikasi
ekstraktor vakum : outlet, rendah dan tengah seperti pada ekstraksi
forsep.
B. Alat-alat Ekstraksi Vacum
1.
Mangkok
( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat
kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang
ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan
plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis
disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan
6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
Ø Tonjolan berlubang tempat insersi
rantai penarik.
Ø Tonjolan berlubang yang
menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung.
Ø Tonjolan landai sebagai tanda untuk
titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Ø Pada vacuum bagian depan terdapat
logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
2. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
3. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
- Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
a. Saluran manometer
b. Saluran menuju ke mangkuk
c. Saluran menuju ke pompa penghisap
- Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik.
C. Indikasi
Ekstraksi vakum merupakan tindakan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan 500 g atau lebih dengan memakai alat
ekstraksi vakum. Indikasi pemakaian ekstrasi vakum adalah:
·
Kelelahan
ibu
·
Partus
tak maju
·
Gawat
janin yang ringan
·
Toksemia
gravidarum
·
Rupture
uteri iminens
1. Ibu : memperpendek persalinan kala
II, penyakit jantung kompensata, penyakit paru fibrotik, kelelahan ibu.
2. Janin : adanya gawat janin,
memerlukan persalinan segera.
3. Waktu : persalinan kala II lama.
D. Kontra
Indikasi
·
Ruptur
uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan, panggul sempit.
·
Bukan
presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi.
·
Kepala belum masuk pintu atas
panggul.
-
Pembukaan
serviks tidak lengkap.
-
Bukti
klinis adanya CPD.
-
Kontraindikasi
– Relatif.
-
Preterm
atau TBJ </>
-
Penurunan
kepala di panggul tengah.
-
Tidak
kooperatif
E. Syarat
– Syarat Vacum
1.
Pembukaan
lengkap atau hampir lengkap.
2.
Presentasi
kepala, janin aterm, TBJ >2500 g
3.
Cukup
bulan ( tidak prematur ).
4.
Tidak
ada kesempitan panggul.
5.
Kepala
sudah masuk pintu atas panggul.
6.
Anak
hidup dan tidak gawat janin.
7.
Penurunan
H III / IV ( dasar panggul ).
8.
Kontraksi
baik.
9.
Ibu
kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
10.
Ketuban
sudah pecah / dipecahkan.
11.
Analgesia
yg sesuai.
12.
Kandung
kencing ibu kosong.
F. Prosedur
dalam melakukan ekstraksi vakum
1)
Ibu tidur dalam
posisi litotomi
2)
Persiapan alat
vakum
3)
Setelah
persiapan vakum selesai, dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks,
pada pembukaan lengkap, biasanya ukuran mangkuk yang dipilih adalah mangkuk
nomor 5
4)
Mangkuk
dimasukkan ke dalam vagina dalam posisi miring, kemudian dipasang di bagian
terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar
5) Setelah mangkuk terpasang, dilakukan pemeriksaan
ulang, apakah ada jalan lahir/ jaringan yang terjepit.
6) Setelah itu pompa vakum dinyalakan, dimulai dengan
tekanan -0,2kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,4kg/cm2
selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,6kg/cm2.
7) Setelah itu, dilakukan traksi percobaan, dilihat
apakah saat dilakukan traksi , kepala janin ikut turun. Jika tidak, pemasangan
mangkuk diulangi lagi.
8) Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh
mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan sumbu panggul. Pada waktu melakukan
tarikan , harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan kanan penolong
9) Ibu jari dan telunjuk tangan kiri penolong menahan
mangkuk,agar mangkuk selalu dalam posisi yang benar, sehingga tidak terlepas.
sedangkan tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada pemegang.
10) Traksi dilakukan selama ada his, dan harus mengikuti
putaran paksi dalam , sampai occiput terlihat sebagai hipomoklion, traksi
dilakukan curam ke arah atas, dan tangan kiri menahan perineum saat kepala
meregang perineum, hinggal lahirlah dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu janin.
11) Setelah kepala lahir, tekanan dihentikan , dan
mangkuk dilepaskan, janin dilahirkan seperti persalinan normal biasa.
G.
Hal yang harus diperhatikan dalam
tindakan eksraksi vakum
- Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
- Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
- Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
- Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
- Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
- Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
- Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature
- Tindakan ini dianggap gagal, bila:
a. Tiga kali lepas kop dari kepala.
b. Setengah jam dilakukan tindakan
tidak berhasil
c. Terdapat distress pada bayi selama
dilakuan tindakan.
H. Keuntungan
dan kerugian
1) Keuntungan
Ø Cup dapat
dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian
mengurangi frekwensi SC.
Ø Tidak
perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang
kepala, samping kepala ataupun dahi.
Ø Tarikan
tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan
melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
Ø Cup dapat di pasang meskipun
pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat
pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala
menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan
cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk
menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
Ø Vacum ekstraktor dapat juga
dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( missal pada
letak dahi ).
Ø Tidak ada
peningkatan morbiditas neonatus yang bermakna.
Ø Lebih sedikit membutuhkan anestasi
regional/umum.
Ø Lebih sedikit trauma terhadap
vagina/perineum ibu.
2) Kerugian
Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga
cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini
tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat
seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih
mahal disbanding dengan forcep biasa.
I. Kegagalan
1. Ekstraksi vacum dianggap gagal jika
:
·
Kepala
tidak turun pada tarikan.
·
Jika
tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30
menit,
·
Mangkok
lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
2. Setiap aplikasi vacum harus dianggap
sebagai ekstraksi vacum percobaan. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat
penurunan kepala pada setiap tarikan.
J. Penyebab
Kegagalan
·
Tenaga
vacum terlalu rendah.
·
Tekanan
negatif dibuat terlalu cepat.
·
Selaput
ketuban melekat.
·
Bagian
jalan lahir terjepit.
·
Koordinasi
tangan kurang baik.
·
Traksi
terlalu kuat.
·
Cacat
alat, dan
·
Disproporsi
sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.
K.
Komplikasi
1) Pada Ibu :
·
Perdarahan
akibat atonia uteri / trauma.
·
Trauma
jalan lahir
·
Infeksi
2) Pada Janin :
·
Aberasi
dan laserasi kulit kepala.
·
Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 – 4 minggu.
·
Nekrosis
kulit kepala
·
Perdarahan
intrakranial sangat jarang
·
Jaundice.
·
Fraktur
klavikula
·
Kerusakan
N.VI dan VII.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekstraksi Vacum adalah suatu
persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di
kepalanya
2. Alat-alat
ekstraksi vacum terdiri dari mangkok (cup), rantai penghubung, pipa penghubung,
botol dan pompa pengisap.
3. Indikasi pemakaian ekstrasi vakum
adalah: Kelelahan ibu, Partus tak maju, Gawat janin yang ringan, Toksemia
gravidarum dan Rupture uteri iminens
4. Kontra Indikasi antara lain : Ruptur
uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan, panggul sempit, bukan presentasi
belakang kepala, presentasi muka atau dahi dan kepala belum
masuk pintu atas panggul.
B. Saran
Dalam penatalaksanaan ekstravakum ini sebaiknya sebagai perawat
kita senantiasa bersikap hati-hati agar dapat meminimalisir komplikasi yang
mungkin terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
:
Hakimi.
2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Penerbit: CV ANDI
OFFSET. Yogyakarta.
Internet
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar