SATUAN
ACARA PENYULUHAN VARISELA (CACAR AIR)
Pokok
Bahasan : Varisela (cacar air)
Sub
Pokok : Pencegahan
Varisela ( cacar air )
Sasaran : Ibu/Bapak Kelurahan V
Penyuluh : Mahasiswa KKN Stikes NHM
Waktu : 09:30 WIT – Selesai
Hari
/ Tanggal : Rabu,15 Januari
2014
Tempat : Rumah Warga
I.
Tujuan Umum
Setelah
mengikuti pendidikan kesehatan (penyuluhan) bapak dan ibu mengetahui dan mengenal penyakit varisela (cacar air)
serta pencegahannya.
II.
Tujuan Khusus
Setelah
pelaksanaan penyuluhan varisela (varisela) bapak dan ibu diharapkan mampu
mengetahui :
1.
Mampu mengetahui pengertian dari
varisela (cacar air)
2.
Mampu mengetahui penyebab varisela
(cacar air)
3.
Mampu mengetahui penularan penyakit
varisela (cacar air)
4.
Mampu mengetahui gejala dan tanda
varisela (cacar air)
5.
Mampu mengetahui pengobatan varisela
(cacar air )
6.
Mampu mengetahui pencegahan varisela
(cacar air)
III.
Materi
1.
Pengertian Varisela (cacar air)
2.
Penyebab Varisela (cacar air)
3.
Penularan varisela (cacar air)
4.
Gejala dan Tanda Varisela (cacar air)
5.
Pengobatan Varisela (cacar air)
6.
Pencegahan Varisela (cacr air)
IV.
Kegiatan Belajar Mengajar
NO
|
Tahap
|
Kegiatan Penyuluh
|
Kegiatan Peserta
|
Alat dan Media
|
Estimasi
Waktu
|
|
|
1.
|
Pembukaan
|
v Memberi salam
v Memperkenalkan diri
v Menjelaskan tujuan dan strategi
|
v Menjawab salam
v Mendengar
v Mendengar dan Meyimak
|
v Ceramah
|
5 menit
|
|
|
2
|
Kegiatan Inti
|
v Pengertian
Varisela (cacar air)
v Penyebab
Varisela (cacar air)
v Penularan
varisela (cacar air)
v Gejala
dan Tanda Varisela (cacar air)
v Pengobatan
Varisela (cacar air)
v Pencegahan
Varisela (cacr air)
v Menberi
kesempatan peserta untuk bertanya
|
v Memperhatikan
v Memperhatikan
v Memperhatikan
v Memperhatika
v Memperhatikan
v Memperhatika
v Bertanya
|
v Ceramah
v Poster
v Diskusi
|
20 Menit
|
|
|
3
|
Penutup
|
v Membuat kesimpulan
v Melaksanakan evaluasi
v Memberikan salam
|
v Mendengar
v Memperhatikan
v Menjawab
|
v With board
|
7 Menit
|
V.
Metode
1. Ceramah
2.
Tanya
jawab
3.
Demontrasi
VI.
Media
1. leaflet
2. Poster
VII.
Evaluasi
1. Jenis evaluasi : Pertanyaan Lisan dan Tulisan
2. Waktu
: Akhir kegiatan
VIII.
Lampiran
Materi
A. Definisi
Varisela adalah infeksi akut yang ditandai dengan adanya
vesikel pada kulit yang sangat menular. Penyakit ini disebut juga dengan
chicken pox, cacar air, atau varisela zoster.
B. Etiologi
Varisela disebabkan oleh Herpesvirus Varicellae atau Human (alpha)
Herpes virus- 3 (HHV3),
Varicella-zoster-virus (VZV) yang merupakan anggota dari kelompok virus herpes.
Struktur virus antibody yang ditimbulkan, dan gambaran lesi kulit varisela
sulit dibedakan dengan Herpesvirus
hominis (Herpes Simplex).
C. Penularan
Varisela ditularkan melalui kontak langsung (cairan Vesikel)
dan droplet. Suatu laporan KLB dirumah sakit di Amerika mengatakan adanya
penyebaran melalui udara. Belum ada keterangan yang jelas apakah virus bias
melayang-layang diudara. Alasan yang paling mungkin adalah virus menempel pada
debu atau partikel droplet yang terbawa udara. Penularan melalui kontak serumah
sangat tinggi. Temuan di Amerika Serikat melaporkan 90% serangan sekunder
terjadi pada kontak di rumah tangga. Penularan lainnya adalah pada saat pasien
mengalami Viremia, penyakit bias ditularkan melalui plasenta dan transfusi
darah.
Infeksi Varisela sering terjadi pada saat pergantian musim.
Dinegara maju terjadi pada musism dingin dan awal musim semi. Di Amerika
terjadi pada bulan Januari sampai Juni. Di Indonesia, varisela diduga terjadi
pada saat pergantian musim hujan ke musim panas atau sebaliknya. Disebutkan
bahan tingkat penularan Varisela lebih tinggi dari pada parotitis tetapi lebih
renfdah bila dibandingkan dengan penularan campak.
Infeksi herpes zoster sring disebut sebagai infeksi sekunder
varisela. Kasus Herpes Zoster cenderung menyerang anak yang lebih dewasa.
Infeksi ini terjadi karena kegagalan system imun untuk mempertahankan diri dari
serangan ulang virus varisela.
D. Gejala dan Tanda
Masa inkubasi varisela sekitar 11-21 hari, dengan rata-rata
13-17 hari. Perbedaan varisela dengan herpes zoster sesuai dengan lokasi
susunan saraf. Terdapat dan stadium perjalan penyakit :
1) Stadium Prodomal
Dua
minggu setelah infeksi akan timbul demam, malaise, anoreksia, dan nyeri kepala.
2) Stadium Erupsi
Satu
sampai tiga hari kemudian akan muncul ruam/macula kemerahan, papula segera
berubah menjadi vesikel yang khas berbentuk seperti ‘’tetesan air’’. Vesikel
akan menjadi postula (cairan jernih berubah menjadi keruh) yang pecah menjadi
krusta dalam waktu sekitar 12 jam. Vesikel mulai muncul di muka atau mukosa
yang menyebar ketubuh dan anggota gerak dengan menimbulkan gejala gatal.
Komplikasi
yang sering timbul adalah pneumonia, ensefalitas, dan infeksi sekunder pada
krusta oleh bakteri.
E. Pengobatan
Pada penderita dengan daya tahan tubuh yang baik akan muncul
gejala ringan dan sembuh sendiri (self
limited). Pasien dapat diberi antihistamin atau antigatal, antivirus
asiklovir atauvidarabin, antibiotic bila ada indikasi infeksi bakteri, dan
multivitamin.
Kemudian untuk obat tradisional untuk mengobati cacar air
(varisela) yaitu :
1. Bunga Gendola
Bunga
gondola memiliki khasisat alami untuk mengeluarkan racun dan organism (termasuk
virus) dari dalam tubuh. Caranya ambil 30gram bunga gondola kemudian direbus
dalam 3 geklas air hingga tersisia 1 gelas. Kemudian airnya diminum sekaligus.
2. Jus Buah Mengkudu
Buah
mengkudu yang kulit luarnya seperti kondisi kulit orang terkena cacar, ternyata
justru bias dugunakan untuk mengobati cacar. Buah mengkudu yang sudah matang
(bewarna kuning) dibuat jus dan diminum seperti ramuan pertama secara rutin.
3.
Temulawak
Sediakan 25 gram temulawak, 15 gram kencur, 25 gram asam
jawa, dan 600cc air. Cuci dan potong kecil-kecil bahan-=bahan tadi kemudian
rebus sampai air berkurang setegahnya. Setelah itu air rebusan tadi bias anda
minum 2-3 kali sehari.
F. Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan meliputi :
1. Mengisolasi penderita
2. Menigkatkan gizi ‘kontak’ yang
serumah dengan penderita
3. Memberikan penyuluhan tentang
penyakit
4. Imunisasi
IX.
Daftar
Pustaka
Dr.
Widoyono, MPH. 2008, “Penyakit Tropis Penerbit
Erlangga“.