Sabtu, 09 Agustus 2014

PLASENTA PREFIA


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
            Kehamilan merupakan sebuah anugrah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada hamba-Nya, sepasang suami istri yang telah menikah sering kali mendambakan hadirnya buah hati di tengah-tengah mereka.
            Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin. Namun, seringkali dalam tahap perkembangan kehamilan terjadi sebuah “kelainan” atau ke-abnormalan. Salah satunya adalah perdarahan.
            Perdarahan sebelum persalinan atau perdarahan antepartum adalah perdarahan lewat jalan lahir yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 22 minggu (trimester dua dan tiga) dan saat persalinan sebelum bayi lahir. Kondisi ini lebih berbahaya hingga membutuhkan penanganan khusus. Umumnya perdarahan berasal dari kelainan plasenta (ari-ari).
            Perdarahan selama kehamilan (perdarahan antepartum) merupakan salah satu masalah yang dikhawatirkan ibu hamil. Perdarahan bisa terjadi saat awal keamilan hingga saat menjelang persalinan. Salah satu penyebab perdarahan nyawa ibu hamil dan jann adalah perdarahan yang disebabkan letak ari-ari /plasenta. dimana letak plasenta berada pada posisi yang tidak normal/ menutup jalan lahir (mulut rahim /serviks) pada segmen bawah rahim pada kehamilan lebih dari 20 minggu dinamakan plasenta previa.




I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah plasenta prefia ini adalah :
1.      Agar mahasiswa mampu mengetahui defenisi dari plasenta previa
2.      Agar mahasiswa mampu mengetahui etiologi  dari plasenta previa
3.      Agar mahasiswa mampu mengetahui klasifikasi dari plasenta previa
4.      Agar mahasiswa mampu mengetahui Patofisiologi (pathway) dari plasenta previa
5.      Agar mahasiswa mampu mengetahui dtanda dan gejala dari plasenta previa
6.      Agar mahasiswa mampu mengetahui Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan  dari plasenta previa












BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Defenisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian/ seluruh jalan lahir.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri interim, Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus .
Menurut Prawiroharjo (1992), plasenta previa adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir (prae = di depan ; vias = jalan). Jadi yang dimaksud plasenta previa ialah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.
Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.

II. 2 Etiologi
            Belum diketahui pasti namun beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan plasenta prefia antara ain :
·         Pernah melahirkan sebelumnya
·         Pernah operasi sesar
·         Pernah dilakukan kureatase atau operasi pada rahim (pengangkatan miom)
·         Pernah mengalami plasenta prefia sebelumnya.
·         Usia 35 tahun keatas
·         Merokok etnis asia
·         Saat ini mengalami kehamilan kembar

II. 3 Klasifikasi
Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu,  yaitu:
 





·         plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta,pembukaan 4-5 cm, teraba plasenta menutupi seluruh ostea.
·         plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta,
·         plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir,
·         plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
II.4 Patofisiologi (pathway)
Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
Etiologi, kehamilan lanjut dan persalinan
Segmen bawah melebar dan menipis
Pembukaan serviks
Plasenta menempel di segmen bawah/plasenta lepas dari dinding uterus
Sinus uterus robek
Perdarahan
II.5 Tanda dan Gejala
Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah:
Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang
a.       Darah biasanya berwarna merah segar.
b.      Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
c.       Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin.
d.      Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.
II.6 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Apabila plasenta previa menutupi jalan lahir baik total maupun sebagian maka tindakan bedah sesar merupakan pilihan paling aman. Jika plasenta tidak menutupi mulut rahim (plasenta marginalis atau letak rendah) maka pesalina pervaginam bisa dilakukan selama tidak ada perdarahan banyak saat persalinan. Masalah yang sering terjadi adalah jika terjadi perdarahan saat janin belum cukup bulan (38 minggu) maka tindakan persalinan dapat dilakukan jika perdarahan berulang dan banyak. Maka umumnya dokter akan memberikan obat pematangan paru bagi janin. Apabila perdarahan berhenti maka dapat dilakukan tindakan konservatif (persalinan ditunggu hingga janin cukup bulan)
 Penatalaksanaan medic dapat dilakukan dengan :
a.       Jika kehamilan < 36 minggu
·         Perdarahan sedikit : istirahat baring dan farmakologi, jika perdarahan berkurang : obat oral dan USG, jika perdarahan masih ada lanjutkan farmakologi.
·         Perdarahan bnyak : infuse, farmakologi, pemeriksaan HB, leukosit, dan golongan darah, siapkan darah dan persiapan sc

b.      Jika kehamilan > 36 minggu
Jika perdarahan banyak infuse, farmakologi, pemeriksaan HB, leukosit, dan golongan darah, siapkan darah dan persiapan sc.
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien
b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
c. Menganjurkan klien istirahat
d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital
f. Memeriksa kadar Hb
g. Berikan cairan pengganti intravena RL
h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih premature
i. Lanjutkan terapi ekspektatif bila KU baik, janin hidup dan umur kehamilan < 37 minggu.








BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah plasenta prefia ini adalah :
1.      Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian/ seluruh jalan lahir.
2.      Belum diketahui pasti namun beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan plasenta prefia antara ain : Pernah melahirkan sebelumnya , Pernah operasi sesar , Pernah dilakukan kureatase atau operasi pada rahim (pengangkatan miom), Pernah mengalami plasenta prefia sebelumnya, Usia 35 tahun keatas , Merokok, etnis asia , Saat ini mengalami kehamilan kembar .
3.      Klasifikasi plasenta prefia antara lain :
plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta,pembukaan 4-5 cm, teraba plasenta menutupi seluruh ostea, plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta, plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir, plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
4.      Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan
5.      Tanda dan gejala :yang dapat timbul antara lain : Darah biasanya berwarna merah segar, Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas, Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin, Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.
6.       Apabila plasenta previa menutupi jalan lahir baik total maupun sebagian maka tindakan bedah sesar merupakan pilihan paling aman.
III.2 Saran
            Keadaan perdarahan sebelum persalinan merupakan keadaan yang dapat berakibat fatal jika tak mendapatkan penangan intensif, karena itu dalam hal ini para perawat sebaiknya cermat melihat kondisi pasien misalnya pendarahan pada plasenta prefia, agar jika terjadi keadaan darurat dapat segera tertangani.


DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Taufan. 2011. “Asuhan Keperawatan Maernitas, Anak, Bedah, dan Penyakit
Dalam”. Yogyakarta : Nuha medika.

Nugroho Taufan. 2010. “Buku Ajar Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan” Yogyakarta :
Nuha Medika.

Rahmawati, E.N. 2011. “Ilmu Praktis Kebidanan” Surabaya : victory inti cipta.

Sari, M,D. 2012., Askep Plasenta Previa. http://nursemiadiansari.blogspot.com.

Setya ,E. 2012. Asuhan Keperawatan Plasenta Previa.

http://eviesetya.wordpress.com.

Qky. 2011. Askep Placenta Previa. http://nerskiky.blogspot.com

http://www.kesehatan123.com/2642/kehamilan/

http://www.anakku.net/waspadai-perdarahan-pada-kehamilan.html

http://yukimoko23.wordpress.com/2012/10/06/plasenta-privea/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar