Minggu, 08 Februari 2015

PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM



Tugas             : Keparawatan Maternitas II
Dosen            : Suhartatik S.kep, Ns

    PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM








SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2013








DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK IV



NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK IV :
1.    Ade irmawati badjo                 NH 01.10.0
2.    Agus                                        NH O1.10.014
3.    Agustan                                   NH O1.10.015
4.    Amiruddin                                NH 01.10.026
5.    Amrullah                                  NH 01.10.027
6.    Andi Baso                                NH 01.10.0
7.    Andi Maryam Sari                   NH 01.10.0
8.    Andi Nalarati Yunus                NH O1.10.040
9.    Andi Nurul Khaerati R.            NH O1.10.041
10.  Ansar                                      NH 01.10.0
11.   Apliana Magdalena                 NH 01.10.0
12.  Ariati Usemahu                      NH 01.10.0
13.  Arman Hasni                           NH 01.10.0
14.  Asmawati                                NH 01. 10. 067
15.  Asnawia Badrun                      NH 01.10.0
16.  Ayu Astri                                NH 01.10.0
17.  Ayub Benni                             NH 01.10.0
18.  Dea Lukita                              NH 01.10.0
19.  Devy Paseran                          NH 01.10.0
              20.Dewi Asri Kaledar                    NH 01.10.0
              21.  Dian Maya Sari                        NH 01.10.0


 
KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr.wb
Puji syujur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Persalinan dengan Ekstraksi Vakum ini dengan baik.terima kasih kami ucapkan pada dosen pembimbing, serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya dalam terselesainya makalah kami.
Kami harapkan  saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Terima kasih.



Makassar,oktober 2013

penulis



DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I             : PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang
B.     Tujuan
BAB II                        : PEMBAHASAAN
A.    Defenisi dari ekstraksi vakum
B.     Alat- alat ekstraksi vakum
C.     Indikasi
D.    Kontraindikasi
E.     Syarat-syarat ekstraksi vakum
F.      Prosedur dari ekstraksi vakum
G.    Hal-hal yang harus diperhatikan dari ekstraksi vakum
H.    Keuntungan
I.       Kerugian
J.       Kegagalan
K.    Penyebab kegagalan
L.     Komplikasi
BAB III          : Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Melahirkan merupakan sesuatu yang di tunggu seseorang yang sedang hamil, banyak ditemukan proses persalinan yang lama pada ibu hamil saat melahirkan. Keadaan ini sangat menyiksa ibu dan beresiko pada kematian bayi. Permasalahan ini bisa diatasi dengan muncunya alat yang dapat mempercepat proses persalinan yaitu dengan Vacum..
Selama berabad-abad berbagai alat yang mempunyai rancangan mirip klem telah digunakan untuk membantu kelahiran janin, namun selama 300 tahun telah berkembang ide yang memanfaatkan prinsip traksi bantuan vacuum sebagai suatu metode yang membantu usaha ekspulsi dari ibu.konsep ini berawal dari penggunaan vacum untuk reduksi fraktur depresi kranium pada awal 1600 an. Tanpa memperhatikan desain cawan vacum, pemeliharaan terpenting adalah keberhasilan memelihara kevacuman.
Usaha-usaha untuk menggunakan pengisap pada kulit kepala janin sebagai cara untuk melakukan traksi pada kepala sudah di adakan sejak tahun 1706. Alat pertama yang berhasil baik dibuat oleh Malmstrom pada tahun 1954 dan modifikasinya yang sekarang digunakan dan di kembangkan pada tahun 1957.
Alatnya yang modern terdiri atas mangkok logam dengan empat ukuran diameter 0,40, 50, dan 60 cm. diameter terbesar ada did lama interior mangkok. Selang karet menghubungkan mangkok dengan pompa pengisap. Terdapat rantai untuk melakukan traksi pada mangkok. Kulit  kepala terhisap ke dalam menkok dan terbentuklah mangkok caput succedaneum buatan. Cincin kehitaman membekas setelah mangkok dilepas, ini akan hilang pada bayi meninggalkan rumah sakit.  
B.     Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui defenisi dari ekstraksi vakum
2.      Untuk mengetahui  dari alat- alat ekstraksi vakum
3.      Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari ekstraksi vakum
4.      Untuk mengetahui syarat-syarat ekstraksi vakum
5.      Untuk mengetahui prosedur dari ekstraksi vakum
6.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dari ekstraksi vakum
7.      Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari ekstraksi vakum
8.      Untuk mengetahui kegagalan dan penyebab kegagalan dari ekstraksi vakum
9.      Untuk mengetahui komplikasi dari ekstraksi vakum



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya.( Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )
·         Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. ( Maternal dan Neonatal ; 495 )
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. ( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. ( Standar Pelayanan Kebidanan ; 60 )
·         Vacuum is an operation for the delivery of the fetal head from the mother by use of a vacuum extractor applied to the fetal scalp on presence of maternal effort (Hughes).
·         Ekstraktor vakum adalah suatu instrumen obstetrik untuk melahirkan bayi.
·         Aplikasi ekstraktor vakum : outlet, rendah dan tengah seperti pada ekstraksi forsep.

B.     Alat-alat Ekstraksi Vacum
1.      Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
Ø  Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik.
Ø  Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung.
Ø  Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Ø  Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
2.      Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
3.      Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
  1. Botol
    Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
    Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
a.       Saluran manometer
b.      Saluran menuju ke mangkuk
c.       Saluran menuju ke pompa penghisap
  1. Pompa penghisap
    Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik.
C.     Indikasi
Ekstraksi vakum merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan 500 g atau lebih dengan memakai alat ekstraksi vakum. Indikasi pemakaian ekstrasi vakum adalah:
·         Kelelahan ibu
·         Partus tak maju
·         Gawat janin yang ringan
·         Toksemia gravidarum
·         Rupture uteri iminens

1.      Ibu : memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kompensata, penyakit paru fibrotik, kelelahan ibu.
2.      Janin : adanya gawat janin, memerlukan persalinan segera.
3.      Waktu : persalinan kala II lama.

D.    Kontra Indikasi
·         Ruptur uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan, panggul sempit.
·         Bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi.
·         Kepala belum masuk pintu atas panggul.
-        Pembukaan serviks tidak lengkap.
-        Bukti klinis adanya CPD.
-        Kontraindikasi – Relatif.
-        Preterm atau TBJ </>
-        Penurunan kepala di panggul tengah.
-        Tidak kooperatif

E.     Syarat – Syarat Vacum
1.      Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
2.      Presentasi kepala, janin aterm, TBJ >2500 g
3.      Cukup bulan ( tidak prematur ).
4.      Tidak ada kesempitan panggul.
5.      Kepala sudah masuk pintu atas panggul.
6.      Anak hidup dan tidak gawat janin.
7.      Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).
8.      Kontraksi baik.
9.      Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
10.  Ketuban sudah pecah / dipecahkan.
11.  Analgesia yg sesuai.
12.  Kandung kencing ibu kosong.

F.      Prosedur dalam melakukan ekstraksi vakum

1)    Ibu tidur dalam posisi litotomi
2)    Persiapan alat vakum
3)    Setelah persiapan vakum selesai, dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks, pada pembukaan lengkap, biasanya ukuran mangkuk yang dipilih adalah mangkuk nomor 5
4)    Mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dalam posisi miring, kemudian dipasang di bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar

 
5)    Setelah mangkuk terpasang, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah ada jalan lahir/ jaringan yang terjepit.
6)    Setelah itu pompa vakum dinyalakan, dimulai dengan tekanan -0,2kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,4kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,6kg/cm2.
7)    Setelah itu, dilakukan traksi percobaan, dilihat apakah saat dilakukan traksi , kepala janin ikut turun. Jika tidak, pemasangan mangkuk diulangi lagi.
8)    Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan sumbu panggul. Pada waktu melakukan tarikan , harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan kanan penolong
9)    Ibu jari dan telunjuk tangan kiri penolong menahan mangkuk,agar mangkuk selalu dalam posisi yang benar, sehingga tidak terlepas. sedangkan tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada pemegang.
10)  Traksi dilakukan selama ada his, dan harus mengikuti putaran paksi dalam , sampai occiput terlihat sebagai hipomoklion, traksi dilakukan curam ke arah atas, dan tangan kiri menahan perineum saat kepala meregang perineum, hinggal lahirlah dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu janin.
11)  Setelah kepala lahir, tekanan dihentikan , dan mangkuk dilepaskan, janin dilahirkan seperti persalinan normal biasa.

G.    Hal yang harus diperhatikan dalam tindakan eksraksi vakum
  1. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
  2. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
  3. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
  4. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
  5. Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
  6. Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
  7. Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature
  8. Tindakan ini dianggap gagal, bila:
a.       Tiga kali lepas kop dari kepala.
b.      Setengah jam dilakukan tindakan tidak berhasil
c.       Terdapat distress pada bayi selama dilakuan tindakan.
H.    Keuntungan dan kerugian
1)      Keuntungan
Ø Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi frekwensi SC.
Ø Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
Ø Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
Ø  Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
Ø  Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( missal pada letak dahi ).
Ø  Tidak ada peningkatan morbiditas neonatus yang bermakna.
Ø  Lebih sedikit membutuhkan anestasi regional/umum.
Ø  Lebih sedikit trauma terhadap vagina/perineum ibu.
2)      Kerugian
Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding dengan forcep biasa.
I.       Kegagalan
1.      Ekstraksi vacum dianggap gagal jika :
·         Kepala tidak turun pada tarikan.
·         Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,
·         Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
2.      Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.

J.       Penyebab Kegagalan
·         Tenaga vacum terlalu rendah.
·         Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.
·         Selaput ketuban melekat.
·         Bagian jalan lahir terjepit.
·         Koordinasi tangan kurang baik.
·         Traksi terlalu kuat.
·         Cacat alat, dan
·         Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.
K.    Komplikasi
1)      Pada Ibu : 
·         Perdarahan akibat atonia uteri / trauma.
·         Trauma jalan lahir
·         Infeksi
2)      Pada  Janin :
·         Aberasi dan laserasi kulit kepala.
·         Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 – 4 minggu.
·         Nekrosis kulit kepala
·         Perdarahan intrakranial sangat jarang
·         Jaundice.
·         Fraktur klavikula
·         Kerusakan N.VI dan VII.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.       Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya
2.       Alat-alat ekstraksi vacum terdiri dari mangkok (cup), rantai penghubung, pipa penghubung, botol dan pompa pengisap.
3.       Indikasi pemakaian ekstrasi vakum adalah: Kelelahan ibu, Partus tak maju, Gawat janin yang ringan, Toksemia gravidarum dan Rupture uteri iminens
4.       Kontra Indikasi antara lain : Ruptur uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan, panggul sempit, bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi dan kepala belum masuk pintu atas panggul.
B.     Saran
Dalam penatalaksanaan ekstravakum ini sebaiknya sebagai perawat kita senantiasa bersikap hati-hati agar dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.


DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Hakimi. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan  Fisiologi Persalinan. Penerbit: CV ANDI OFFSET. Yogyakarta.
Internet :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar